TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Panitia Pelaksana RUA INSA ke-16 tahun 2015 Lolok Sudjatmiko menyatakan pelaksanaan RUA INSA ke-16 tahun 2015 berjalan dengan baik dan lancar meskipun terjadi insiden dimana Ketua Sidang Pleno 3, tidak mengesahkan hasil pemilihan karena ada keberatan dari pihak Carmelita Hartoto tentang surat suara yang tidak sah yang sudah disepakati oleh para saksi, tetapi fisiknya hilang.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong adanya rekonsiliasi demi masa depan INSA yang lebih baik. "Kami berharap ada rekonsiliasi antara kedua belah pihak, (Kubu Carmelita Hartoto dan Johnson W. Sutjipto), agar organisasi ini tetap berjalan. Caretaker segera dibentuk," kata dia dalam Jumpa Pers di DPP INSA, Selasa (25/8/2015).
Lolok menggelar jumpa pers dalam rangka mengklarifikasi pemberitaan yang simpang siur mengenai kelanjutan RUA INSA ke-16 yang dilaksanakan di Jakarta, (20-21/8/2015). "Di luar, banyak informasi yang simpang siur, termasuk adanya berita mengenai kelanjutan RUA dengan RUA Luar Biasa. Kami perlu mengklarifikasinya," katanya.
Dia menegaskan pemegang mandat yang hadir dan menggunakan hak suaranya pada pemilihan Ketua Umum INSA periode 2015-2019 dalam RUA INSA ke-16 tahun 2015 adalah sebanyak 574 orang sesuai dengan surat suara masuk.
"Jumlah peserta mandat yang hadir untuk menggunakan hak suaranya adalah sebanyak 574 orang. Itu berdasarkan surat suara yang masuk. Sebanyak 386 suara memilih Johnson W Sutjipto, 363 memilih Carmelita Hartoto, 5 surat suara dinyatakan tidak sah," katanya.
Mengenai kelanjutan RUA INSA ke-16 tahun 2015, dia menegaskan tidak diperlukan adanya RUA Luar Biasa atau RUA lanjutan. "Tidak diperlukan adanya RUA Luar Biasa maupun RUA lanjutan karena semua tahapan pemilihan sudah dijalankan dengan lancar. Hanya, ada insiden bahwa Ketua Sidang Pleno 3, tidak mengesahkan hasil pemilihan karena ada keberatan dari pihak Ibu Carmelita Hartoto tentang surat suara yang tidak sah yang sudah disepakati oleh para saksi, tetapi fisiknya hilang."
Sebagai Panitia Pelaksana, pihaknya mengaku senang dengan jalannya proses RUA tahun ini sehingga seharusnya RUA INSA dapat selesai dengan baik-baik. "Ke depan, kita berharap terbentuk panitia rekonsiliasi, sebab kalau kita berpijak kepada AD ART, tidak mudah untuk memenuhi persyaratan bagi diadakannya RUA Luar Biasa," tegasnya.
Di sisi lain, banyak yang harus diurus oleh INSA, apalagi dalam rangka mendukung program pemerintah guna mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sehingga roda organisasi ini harus tetap jalan. "Kami berharap, kebesaran hati cari semua calon demi masa depan organisasi INSA yang lebih baik," ujarnya