TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) kaget saat ditanya soal kucuran dana dari Asian Development Bank (ADB) sebesar 400 juta dollar Amerika Serikat (AS). Ia justru bertanya balik ke wartawan.
"Pinjaman? Kepada siapa kita pinjam?" tanya balik Jusuf Kalla kepada wartawan yang mewawancarainya, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2015).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, James Nugent, Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara dalam keterangan resminya menyebut ADB telah setuju untuk mengucurkan 400 juta dollar AS, untuk membantu sektor keuangan Indonesia, termasuk memperkuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Wapres memastikan hingga saat ini belum ada lagi komitmen soal pinjaman baru. Ia menduga pinjaman tersebut adalah komitmen penerintahan lalu.
"Pinjaman yang lama, belum ada lagi pinjaman baru," terangnya.
Ia mengakui, saat ini pemerintah tengah mencari dana murah untuk membantu pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut penting untuk mendongkrak perekonomian Indonesia.
"Menyelesaikan infrastruktur, meningkatkan produktifitas kemudian investasi masuk," jawabnya.
Dalam kesempatan terpisah, ketua tim ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi dalam kesempatan yang sama mengamini pernyataan Jusuf Kalla saat ini pemerintah butuh uang mudah. Saat ini ADB kata dia juga sudah menawarman pinjaman baru.
"Dunia semua ada utang. China uangnya banyak, dia juga karena utang," tandasnya.