TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Muamalat Tbk Endy Abdurrahman berharap rupiah lebih cepat stabil.
"Saya tidak tahu, pelemahan ini berlanjut atau tidak. Tapi, harapan kita, tentunya, rupiah bisa stabil lebih cepat. Lebih baik," tuturnya usai perhelatan Alpha Southeast Asia's 9th Annual Best Financial Institution Awards & 5th Annual Corporate Awards 2015 di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Namun demikian, dari sisi perusahaan, imbuh Endy, portofolio pada mata uang asing tidak memberikan pengaruh. Pasalnya, portofolio pada mata uang asing hanya 10 persen dari total portofolio Rp 41 triliun.
"Selain itu kita sudah atur secara disiplin bahwa portofolio di mata uang asing ini match dengan pendapatan perusahaan," katanya.
Sementara itu, Endy juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya tetap menjaga batas pembiayaan macet (NPF) sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini, NPF kotor (gross) Bank Muamalat ada di posisi 4,7 persen. Sementara, OJK menetapkan NPF maksimal 5 persen.
Pada pergelaran tersebut di atas, Bank Muamalat mendapat predikat Best Islamic Finance Bank in Indonesia. Penghargaan itu untuk kali ketujuh dipegang oleh Bank Muamalat sejak 2009. (Josephus Primus)