TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang diselenggarakan hari ini, Selasa (22/9/2015), memutuskan untuk mengubah susunan komisaris dan dewan direksi perseroan.
RUPSLB ADHI memutuskan untuk mengangkat Muhammad Fadjroel Rachman sebagai komisari utama perseroan mengantikan Imam Santoso Ernawi.
Seperti diketahui, Fadjroel Rachman dikenal sebagai aktivis dan merupakan salah satu relawan atau tim sukses Jokowi dalam pemilu 2014 lalu.
Muhammad Fadjroel Rachman juga adalah seorang peneliti, penulis, pengamat politik dan aktivis mahasiswa di tahun 1980-an.
Dia lahir di Banjarmasin 17 Januari 1964.
Selain mengganti Komisaris Utama, RUPSLB juga mengganti dua direksi yakni Supardi digantikan Haris Gunawan dan Giri Sudaryono digantikan Budi Saddewa Soediro.
Selain mengganti mengubah susunan komisaris dan direksi ADHI, rapat umum pemegang saham juga menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui PUT I atau right issue sebanyak 1,75 miliar lembar dengan harga Rp 1.560.
Seluruh dana right issue sebesar Rp 2,7 triliun akan digunakan untuk membiayai sebagian proyek transportasi massa berbasis rel serta stasiun dan properti pendukungnya (LRT).
Berikut susunan komisaris dan direksi ADHI:
Dewan Komisaris:
Mohammad Fadjroel Rachman (Komisaris Utama)
Bobby A.A. Nazief (Komisaris)
Wicipto Setiadi (Komisaris)
Rildo Ananda Anwar
Muchlis R. Luddin (Komisaris Independen) Hironimus Hilapok (Komisaris Independen)
Direksi:
Kiswodarmawan (Direktur Utama)
Haris Gunawan (Direktur)
BEP Adji Satmoko (Direktur)
Djoko Prabowo (Direktur)
Budi Sadewa Soediro Direktur)
Pundjung Setya Brata (Direktur)