Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan transportasi publik oleh masyarakat luas perlu terus digenjot diiringi dengan perbaikan dan perawatan sarana dan prasarana transportasi publik agar lebih baik lagi.
Pemanfaatan transportasi publik untuk mendukung mobilitas warga mendatangkan banyak manfaat ekonomi, lingkungan, maupun sosial.
Di sisi lain, pengembangan transportasi publik termasuk moda kereta api secara baik merupakan strategi kunci untuk menciptakan kota yang berkelanjutan, nyaman, dan efisien.
"Makin banyak masyarakat yang beralih ke kereta api tidak hanya mengurangi kemacetan dan mengurangi emisi karbon secara signifikan, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal di acara talkshow Naik Kereta, Praktis, Nyaman, dan Ramah Lingkungan di Jakarta belum lama ini.
Risal Wasal beralasan, transportasi publik seperti bus, kereta api, dan MRT dapat mengangkut banyak penumpang dalam satu perjalanan sehingga mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, emisi karbon per orang dapat ditekan sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Penggunaan transportasi umum khususnya kereta api diupayakan menjadi budaya baru yang ingin dibangun bersama masyarakat," katanya.
Untuk mewujudkan budaya ini, selama 10 tahun terakhir ini, DJKA Kementerian Perhubungan telah menambah dan memperbarui jalur kereta api serta mengembangkan fasilitas di stasiun untuk menjamin kenyamanan pengguna kereta.
Di dalamnya termasuk yang berada di wilayah Jabodetabek yakni KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, LRT Jakarta serta MRT Jakarta yang saat ini juga tengah dalam proses pembangunan Fase 2 dengan pekerjaan Fase 2A dari Thamrin hingga Kota serta Fase 2B menuju Ancol.
Baca juga: Daftar Kereta Api yang Gunakan Rangkaian New Generation per November 2024
“Kami memastikan bahwa seluruh masyarakat, baik di perkotaan maupun di daerah, mendapatkan akses yang memadai terhadap transportasi yang aman dan nyaman," kata Risal Wasal.
DJKA, kata dia juga akan terus memperluas layanan kereta hingga ke berbagai kota Surabaya, dan Bandung serta rencana menghadirkan Autonomous Rapid Transit (ART) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami juga terus berinovasi dan memperbarui layanan perkeretaapian dengan teknologi terkini," katanya.
Baca juga: Bank DKI Siapkan Skema Pembiayaan untuk Pengadaan Armada Baru Transjakarta
Ia menambahkan, teknologi perkeretaapian di Indonesia terus berkembang pesat dan Indonesia telah mengoperasikan kereta otomatis dari GoA 1 hingga GoA 4, serta kereta cepat Jakarta-Bandung yang mencapai kecepatan 350 km per jam.
"Untuk transportasi perkotaan terus diperluas termasuk pembangunan jalur di kawasan aglomerasi seperti Surabaya, Bandung, dan kota-kota lainnya,” kata Risal Wasal.
Sebagai regulator perkeretaapian, Risal mengatakan, berupaya memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan kereta api melalui sertifikasi kelaikan, audit keselamatan, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di sektor ini.