Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah belum akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dirinya menilai saat ini lebih baik menjaga inflasi daripada menaikkan harga premium alias bensin.
"Kita lebih baik jaga inflasi daripada memikirkan harga premium," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Bambang menuturkan, saat ini lebih baik yang dilakukan pemerintah adalah menjaga stabilisasi harga barang dan jasa yang beredar di masyarakat. Menurutnya, daripada dipusingkan oleh formulasi harga BBM lebih baik menjaga inflasi.
Desakan agar pemerintah menurunkan harga BBM muncul dari berbagai pihak satu diantaranya adalah Ketua Komisi XI DPR, Fadel Muhammad. Fadel menilai harga bahan bakar minyak (BBM) semestinya diturunkan oleh pemerintah.
Hal itu lantaran harga minyak dunia yang juga sedang mengalami penurunan.
"Saya berpendapat sudah saatnya pemerintah menurunkan harga BBM," kata Fadel di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Politikus Golkar itu menuturkan, dengan turunnya harga BBM akan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat. Karena dengan turunnya harga BBM akan menurunkan biaya transportasi atau biaya hidup lainnya.
"Saya berpendapat, kalau harga BBM diturunkan daya beli masyarakat akan naik," tuturnya.
Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto mendukung turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) dimana harga minyak dunia mengalami penurunan.
Menurutnya, dengan turunnya harga BBM akan menguatkan daya beli masyarakat.
"Hitungan ekonomi saja sekarang (harga) BBM dunia turun. Yang penting perbaikan ekonomi, (harga BBM turun) menguatkan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Politisi partai Demokrat itu menuturkan, dengan turunnya harga BBM maka daya beli dan sektor jasa dalam negeri agar berkembang.