News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabut Asap

Gara-gara Asap, Mebel Indonesia Terancam Diboikot di Singapura

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pelajar yang menggunakan seragam SMP tengah menunggu jemputan di halte dekat Masjid Mujahidin, Jl Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (28/9) pukul 12.00 WIB. Sebagian sekolah dipulangkan dan diliburkan oleh Pemerintah Kota Pontianak karena kabut asap yang semakin pekat. Kebijakan atas sekolah yang diliburkan menjadi tidak bermanfaat apabila masih banyak pelajar yang memilih pergi ke luar rumah memanfaatkan libur yang diberikan. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelarangan penjualan produk tisu dari perusahaan asal Indonesia, Asian Pulp and Paper (APP) oleh badan lingkungan Singapura dinilai bisa berimbas pada industri hasil hutan lainnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Soenoto menilai kejadian tersebut bisa berimbas kepada produk mebel tanah air, salah satunya dengan pemeriksaan produk yang lebih ketat.

"Tentu saja kemungkinan bisa ada imbasnya, tapi kan harus diberikan penjelasan terhadap produk yang diekspor," ujar Soenoto kepada Kontan, Kamis (8/10/2015).

Sayang, terkait jumlah produk mebel yang diekspor ke Singapura, Soenoto mengaku tidak hafal detail angkanya.

Dihubungi di tempat yang berbeda, Sekretaris Jenderal AMKRI, Abdul Sobu mengungkapkan, hingga saat ini memang produk mebel yang diekspor ke Singapura masih diterima oleh pasar negara tersebut.

"Sejauh ini kami tetap aman mengekspor ke lebih dari 120 negara terutama yang berbasis kayu dan rotan sangat diminati, karena dianggap ramah lingkungan," ujar Abdul. (David Oliver Purba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini