News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BKPM Bikin Desk Khusus Investasi Sektor Tekstil Cegah PHK

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BKPM Franky Sibarani.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desk khusus investasi sektor tekstil dan sepatu dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan one on one 13 investor tekstil existing yang sudah memasukkan pengaduan melalui asosiasi.

Demikian dikonfirmasi Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani kepada Tribunnews.com, Selasa (13/10/2015).

Franky jelaskan, dari jumlah 13 perusahaan tersebut, delapan perusahaan diantaranya disebut akan mengurangi volume produksinya, dan lima perusahaan berencana untuk tutup.

"Pertemuan one on one diperlukan karena permasalahan yang dihadapi investor berbeda-beda sehingga fasilitasi yang dilakukan juga berbeda," jelas Franky.

Dia juga mencontohkan, kalau investor menghadapi permasalahan dalam membayar tagihan listrik, maka Desk Khusus akan menghubungkan dengan PLN untuk mendapatkan fasilitas membayar dengan mencicil.

"Demikian pula jika yang dihadapi masalah pembayaran pajak, akan dihubungkan dengan Ditjen Pajak untuk skema pembayaran dengan mengangsur,” paparnya.

Desk Khusus Investasi sektor Tekstil dan Sepatu dibentuk BKPM bersama Kementerian terkait lainnya untuk membantu investor existing, sehingga dapat mencegah PHK.

Adapun desk investasi ini terdiri dari BKPM, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak dan Bea Cukai), dan kementerian terkait lainnya, serta didukung oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).

BKPM mencatat, sepanjang Semester I 2015 realisasi investasi untuk sektor tekstil masih tumbuh positif, naik 58 persen sebesar Rp 3,88 Triliun dibandingkan Semester 1 2014.

Realisasi investasi seluruh sub sektor tekstil pada Semester I 2015 juga tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213 persen sebesar Rp 2,40 Triliun dari 82 proyek.

Industri pertenunan tekstil tumbuh 613 persen sebesar Rp 163 Miliar dari 25 proyek. Industri pakaian jadi tumbuh 16 persen sebesar Rp 941 miliar.

Dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen sebesar Rp 216 Miliar dari 15 proyek. Sementara itu, realisasi investasi untuk sektor alas kaki pada Semester I 2015 tumbuh 613 persen sebesar Rp 759 Miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 69 proyek.

Dari sisi potensi ekspor sektor tekstil dan alas kaki Indonesia masih cukup besar karena pada tahun 2014 ekspor tekstil dan pakaian jadi Indonesia hanya 1,85 persen dari nilai pasar global sebesar USD 700 Miliar. Demikian pula dengan sektor alas kaki di mana ekspor Indonesia hanya 4% dari nilai pasar global sebesar USD 100 Miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini