TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut tahun baru Islam 1437 Hijriah, Pluit City Peduli dibawah Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) memberikan santunan kepada 380 anak yatim piatu warga Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membantu meringankan beban hidup warga sekitar yang kurang mampu.
"Pemberian santunan ini hanyalah salah satu bentuk CSR kami disamping bentuk bantuan lainnya seperti pemberian sarana olah raga, bantuan keagamaan, kesehatan, lingkungan hidup, seni budaya, pendidikan dan lain-lain,” kata Vice President Director Agung Podomoro Land (APL) H Noer Indradjaja usai memberikan santunan di Masjid Jami’ Taufikul Mubarok, kemarin.
Menurut Noer Indra, selain menyambut tahun baru Islam kegiatan pemberian santunan juga merupakan bagian dari rasa terima kasih APL kepada warga sekitar yang telah menyambut baik kehadiran Pluit City.
Diharapkan kedepan akan makin banyak lagi manfaat yang bisa dipetik masyarakat seperti peluang usaha, kesempatan kerja, serta peluang-peluang positif lainnya.
“Kami juga akan berupaya membentuk sinergi dengan warga Muara Angke dan sekitarnya. Misalnya, dengan memberi pendidikan dan pelatihan agar mereka nantinya siap ikut bekerja di tempat kami dengan bekal keahlian yang didapatkan,” tambah Noer Indra.
Sebab setelah Pluit City beroperasi nanti dia memprediksi tenaga kerja yang terserap bisa mencapai ribuan orang. Pihaknya akan berupaya untuk memprioritaskan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar.
Acara santunan yatim piatu juga dihadiri para tokoh masyarakat, tokoh agama, sesepuh kampung, serta para nelayan Muara Angke. Noer Indradjaja nampak akrab berbincang dengan para tokoh sambil makan nasikKebuli di satu nampan bersama-sama.
Sementara itu tokoh masyarakat Muara Angke Ustaz Tubagus Mukri mengaku bersyukur adanya pemberian santunan kepada yatim piatu di wilayahnya. Sebab kondisi ekonomi mereka umumnya sangat berat sehingga membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak.
“Mudah-mudahan adanya uluran tangan dari Pluit City ini akan membantu meringankan beban hidup mereka. Saya juga berharap ada uluran tangan dalam bentuk lainnya seperti pendidikan dan pelatihan agar para yatim piatu ini masa depannya bisa lebih baik,” katanya.
Dia mengakui Pluit City sampai saat ini belum terlihat bentuknya. Namun dia memperkirakan setelah jadi nanti akan banyak membutuhkan banyak tenaga kerja.