Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adhiatmaputra Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berhasil membukukan nilai penjualan sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2015.
Penjualan positif ini ditopang oleh komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp 1,2 triliun. Serta dari penjualan komoditas karet Rp 0,4 triliun.
“Kami berhasil mempertahankan kinerja ditengah berbagai sentimen negatif di industri sawit," ujar Direktur Bakrie Sumatera Plantation, M. Iqbal Zainuddin, Selasa (3/11/2015).
Kinerja positif tidak lepas dari kerja perseroan dalam revitalisasi perkebunan dan kemampuan menjaga produksi kebun inti sawit dan karet.
Produksi dua komoditas itu tetap stabil di tengah pelemahan harga komoditas di pasar global, pungutan CPO Fund 50 dolar AS per ton,
Ditambah lagi adanya El-Nino yaitu kondisi cuaca ekstrim udara kering dan kurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan.
"Kita mempunyai kebijakan “zero-burning” (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan khususnya aktifitas land clearing sehingga tidak ada kebakaran lahan yang berasal dari kebun Bakrie,” tegas Direktur Investor Relations Bakrie Plantation, Andi W Setianto.
Saat ini luas pertanaman sawit nasional kurang lebih 10 juta hektar,dengan total produksi sekitar 30 juta ton CPO per tahun.
Dengan bibit unggul ASD-BSP maka potensi produktivitas bisa meningkat menjadi 80 juta ton CPO per tahun.
Serta produktivitas 35 ton buah sawit per hektar dan ekstraksi CPO nya 23 persen sesuai hasil lapangan bibit unggul ASD-BSP yang sudah disertifikasi.
"Dengan bibit unggul, luas lahan kebun tidak perlu bertambah menghasilkan produksi CPO berlipat ganda meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional," ungkap Iqbal.
UNSP melihat bibit unggul dan pendampingan petani pemilik lahan pertanaman sawit nasional kurang lebih 4 juta hektar adalah kunci produktivitas berkelanjutan sawit sebagai komoditas strategis nasional.
"Menindaklanjuti fokus peningkatan produktivitas kebun dan pabrik, kami akan lanjutkan dengan langkah konkrit peningkatan produktivitas aset lainnya dan perbaikan struktur permodalan," papar Iqbal.