TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) persero mengincar pendapatan untuk premi Rp 3 triliun di 2016. Target tersebut mengalami peningkatan 30,43 persen dibandingkan 2015 yang diperkirakan sampai akhir tahun Rp 2,3 triliun.
Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S Napitupulu menjelaskan target kenaikan premi didudkung oleh beberapa produk. Mulai dari penjamin pembiayaan infrastruktur sampai penjaminan mikro dinilai Antonius bakal mengalami kenaikan signfikan tahun depan.
"Akan ada peningkatan target premi sejalan perkembangan penjamin mikro dan penjamin pembiayaan infrastruktur," ujar Anton usai penandatanganan kerja sama Askrindo dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Mengenai tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) Askrindo menilai akan terjadi pengurangan, sejalan dengan perkembangan kredit perbankan dan subsidi bunga kredit dari pemerintah. Tahun ini saja, kata Anton premi non Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 2,1 triliun dan premi KUR mencapai Rp 900 miliar.
"Tahun depan diharapkan meningkat sesuai dengan program pemerintah yang melanjutkan penyaluran KUR sampai Rp 120 triliun," papar Anton.
Anton memaparkan dana cadangan untuk tahun depan sudah disiapkan 0,25 persen dari outstanding pertanggungan. Hal tersebut untuk antisipasi terjadinya lonjakan pembiayaan atau dari kredit macet.
"Yang bukan penjamin cadangan 40 persen dari rata-rata klaim yang masuk dari periode sebelumnya," kata Antonius.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan