TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menilai, Industri perbankan nasional masih berpotensi untuk bergerak ke level yang lebih baik mulai tahun depan. Hanya saja, hal ini harus diiringi dengan percepatan penyaluran APBN.
"Tahun depan kalau APBN bisa cepat, kami yakin likuiditas membaik. Kredit juga membaik," ujar Halim, Kamis (12/11/2015).
Menurut Halim, sektor perbankan nasional belum bisa dikatakan membaik secara menyeluruh. Sebab, uang yang beredar di masyarakat masih berada di bawah titik puncak era sebelumnya. Hal ini alhasil menyebabkan kesulitan tersendiri bagi perbankan.
"Karena, APBN masih belum terpakai. Perbankan jadi sulit intermediasi," jelas Halim
Karena itu, untuk mencapai titik puncak pasokan uang, Halim mengatakan, pemerintah harus mempercepat penyaluran APBN. Dipastikannya, apabila anggaran berjalan dengan efektif, proyek pemerintah dipastikan akan mulai berjalan.
Langkah menggenjot fiskal dari pemerintah akan lebih baik jika Bank Indonesia (BI) juga mau melonggarkan kebijakan moneternya. "BI mempunyai ruang memberikan stimulus dari sisi moneter melalui suku bunga acuan (BI Rate)," papar Halim.