TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Pondasi Raya mengincar dana dari penawaran umum saham perdana (Intial Public Offering/IPO) sebesar Rp 387,84 miliar hingga Rp 581,76 miliar.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang kontruksi pondasi ini, akan melepas sebanyak-banyaknya 303 juta saham atau 15,13 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO
Adapun harga perdana saham yang ditawarkan perseroan pada kisaran Rp 1.280 hingga Rp 1.920 per saham. "Rencana penawaran umum perdana saham ini merupakan bagian dari langkah besar yang direncanakan perseroan," ucap Presiden Direktur Indonesia Pondasi Raya, Febyan, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Febyan menjelaskan, dana hasil IPO sekitar 40 persen digunakan untuk pembelian aset tetap yaitu mesin untuk pekerjaan pondasi, dinding penahan tanah, perbaikan tanah, pengujian tiang dan alat-alat pendukung kegiatan operasional perseroan.
Kemudian, 10 persen untuk penambahan investasi pada entitas anak perseroan yaitu PT Rekagunatek Persada, selanjutnya 17,6 persen akan dialokasikan untuk pembelian tanah yang saat ini telah digunakan perseroan.
"Sisanya sekitar 32,4 persen akan digunakan modal kerja operasional proyek," ucap Febyan.
Dalam perhelatan ini, perseroan menunjuk PT Yuanta Securities Indonesia dan PT Minna Padi Investama Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi.
Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 November 2015 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 2-3 Desember 2015, sedangkan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 9 Desember 2015.