News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sabut Kelapa Mengantar Ady Jadi Pahlawan Inovasi

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ady Indra saat mendapat salam dari Wakil Presiden Jusuf Kalla

TRIBUNNEWS.COM -- Sehari sebelum peringatan Hari Pahlawan, tepatnya tanggal 9 November 2015 adalah hari yang sangat bersejarah dan membanggakan bagi Ady Indra Pawennari dan keluarganya.

Betapa tidak, hari itu Ia berhasil menginjakkan kakinya di Istana Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla dan berdialog dengannya seperti layaknya keluarga. Kemudian pada malam harinya, Ia dianugerahi Pahlawan untuk Indonesia Bidang Inovasi Teknologi oleh MNC Media yang penyerahannya dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Muhammad Nasir.

Selain bertemu dan berdialog dengan Wapres Jusuf Kalla, Ia juga berkesempatan beramah - tamah dan bertemu dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Diantaranya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansyah, Menteri Ristek dan Dikti Prof Muhammad Nasir, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Crisnandi dan Kapolri Badrodin Haiti.

“Sebagai anak petani, saya tidak pernah membayangkan semua ini. Ternyata, saya ditakdirkan berada Istana Wapres melalui perantara sabut kelapa. Karena itu, mulailah berinovasi ketika melihat potensi sekecil apapun. Karena bisa jadi, hasil inovasi itu akan menaikkan derajatmu,” demikian nasihat Ady.

Menurut Ady, jika sebuah ide yang telah teruji itu menghasilkan kesimpulan kuat bahwa ia akan memberi keuntungan bagi orang banyak dan berkelanjutan, maka tunjukkanlah sikap gigih dan pantang mundur untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.

“Pesan saya, jangan pernah berhenti mencari cara – cara kreatif untuk membuat ide itu menjadi kenyataan,” tambahnya.

Malam itu, jarum jam menunjukkan pukul 20.30 WIB, tepatnya Kamis, 8 Oktober 2015 lalu. Seseorang menelpon Ady mengaku sebagai tim produser program Pahlawan untuk Indonesia dari MNC Media. Ia mengabarkan bahwa Ady termasuk salah satu dari ratusan sosok inspiratif yang diusulkan menerima penghargaan Pahlawan untuk Indonesia 2015 Bidang Inovasi Teknologi yang digelar MNC Media.

“Maaf pak Ady, boleh saya minta data pribadinya yang lengkap?” tanya si penelpon itu. Dalam pikiran Ady waktu itu, ini pasti kerjaan orang iseng yang ujung – ujungnya duit (UUD). Maklum, belakangan ini marak terjadi penipuan lewat telpon. Karena itu, Ady jawab saja sekenanya.

“Kalau Bapak butuh data pribadi saya, silakan lihat di Facebook dan Blog saya. Semuanya sudah lengkap di sana,” jawab Ady. Si penelpon pun akhirnya maklum dan menyudahi pembicaraan.

Seminggu kemudian, seorang teman Ady di Batam menghubunginya melalui sambungan telpon. “Halo pak Ady, apa kabar? Saya Ginting dari MNCTV, masih ingat?” sapa Ginting memulai pembicaraan dengan logat Bataknya yang kental. “Masih ingat dong, kalau tidak salah, kita terakhir komunikasi 10 tahun yang lalu. Ada apa gerangan?” tanya Ady.

Ia pun menjelaskan, bahwa ia baru saja menerima email dari bosnya di Jakarta yang isinya perintah segera bertemu dengan Ady Indra Pawennari, lakukan wawancara, gali informasi kesehariannya dan keluarganya, serta lakukan pengambilan gambar dengan menelusuri jejak – jejak kegiatannya terkait pemanfaatan sabut kelapa untuk mengubah lahan tandus dan pasca tambang bauksit menjadi lahan produktif di Kepulauan Riau.

“Wah, ada apa ini?” tanya Ady lagi. “Pak Ady diusulkan menerima penghargaan Pahlawan untuk Indonesia Bidang Inovasi Teknologi bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2015. Jadi, kami di daerah diminta mengumpulkan data lapangan yang dibutuhkan sebagai bahan penilaian oleh tim juri di Jakarta,” jelas Ginting sembari menyebutkan nama – nama reporter dan kamerawan yang akan mewawancarai Ady di Tanjungpinang.

Singkat cerita, wawancara dan pengambilan gambar di lokasi tempat Ady melakukan ujicoba penanaman jagung, singkong, kayu Sengon, bakau dan pembuatan sofa menggunakan sabut kelapa berhasil dilakukan dalam waktu 3 hari dan ditayangkan keesokan harinya.

“Gambar ini harus dikirim paling lambat pukul 15.00 WIB hari ini. Karena jadwalnya harus tayang di MNC Group besok Siang,” jelas Posman, salah seorang crew yang ikut melakukan pengambilan gambar.

Kemunculan Ady untuk pertama kalinya di layar kaca MNCTV ternyata mengundang perhatian sejumlah kalangan. Termasuk tim juri yang akan menilainya. Diantaranya, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Muhammad Nasir, Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah, Pakar Teknologi dan Mantan Tim Seleksi Pimpinan KPK Betty Alisjahbana.

Mereka sepakat ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok Ady yang selama ini diberi gelar oleh sejumlah media nasional sebagai Pendekar Lahan Tandus.

“Selamat malam pak Ady, saya Yudha dari MNCTV. Tanggal 19 Oktober 2015, saya menugaskan 2 orang crew dari MNC untuk melakukan wawancara petani dan pengambilan gambar di lokasi pengolahan sabut kelapa, mulai dari proses panen kelapa, pengangkutan hingga mendapatkan produk coco fiber untuk bahan baku sofa dan coco peat sebagai media tanam di lahan tandus,” jelasnya.

Akhirnya, wawancara dan pengambilan gambar tambahan, tuntas diselesaikan dalam waktu 5 hari dan berhasil ditayangkan di MNCTV dan iNewsTV pada acara Inspirasi Sore Spesial Pahlawan untuk Indonesia 2015 pada hari Sabtu, 31 Oktober 2015, pukul 15.30 WIB. Setelah tayangan itu muncul, ucapan selamat dan sukses tak henti – hentinya masuk melalui telpon, email, SMS dan inbox di media sosial milik Ady.

“Bravo...! Hebat... Salut sama Ady. Maju terus. Insya Allah, sukses,” tulis Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago dalam pesan singkatnya melalui media sosial Facebook.

Apa yang disampaikan Andrinof Chaniago ketika menyemangati Ady, ternyata terbukti benar adanya. Ia berhasil menyingkirkan ratusan sosok inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia lewat karyanya yang nyata, inovasi teknologi berbasis sabut kelapa yang mampu mengubah lahan tandus dan bekas tambang menjadi lahan produktif.

“Terima kasih atas dukungan semuanya. Penghargaan ini saya persembahkan untuk petani Indonesia yang selama ini menggantungkan hidupnya di lahan tandus. Merekalah yang menginspirasi saya untuk mencari jalan keluar dari masalah lahan tandus ini,” kata Ady saat didaulat menyampaikan pidato usai menerima tropy penghargaan Pahlawan untuk Indonesia.

Sebagai perantau, Ady sadar betul dengan nasihat orang tuanya untuk menghormati nilai – nilai dimana pun Ia berada. “Saya ingat betul pesan orang tua saya, dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Kebetulan, saya tinggal di Tanjungpinang yang terkenal dengan budaya pantunnya. Karena itu, saya menyempatkan membaca 2 bait pantun yang berhasil memukau penonton,” tambah Ady sembari membacakan 2 bait pantunnya.

Dari Tanjungpinang ke Batavia,
Terbang tinggi melintasi awan,
Terima kasih kepada MNC Media,
Memilih kami jadi pahlawan,

Lahan tandus tanahnya gersang,
Sulit digarap untuk pertanian,
Sabut kelapa janganlah dibuang,
Manfaatnya dahsyat untuk tanaman,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini