TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan konsumsi BBM jenis Solar masih jauh dari yang dijatahkan.
Tahun ini kuota Solar sebesar 17,9 juta kiloliter namun realisasinya baru menyentuh 16 juta kiloliter pada November.
"Realisasinya masih dibawah kuota," ujar Kepala BPH Migas Andy Noorsaman di kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (23/11/2015).
Menurut Andy jika kondisi tersebut terus berlangsung sampai akhir 2015, pemerintah diuntungkan. Pasalnya anggaran subsidi untuk harga solar sebesar Rp 6.700 bisa dihemat oleh negara.
"Artinya uang negara terselamatkan," kata Andy.
Menurut Andy penurunan konsumsi dari BBM jenis Solar akibat perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini. Selain itu harga Solar yang murah kata Andy, membuat penyelundupan berkurang.
"Konsumsi sebenarnya di tanah air kalau dulu disparitas tinggi ada penyalahgunaan," jelas Andy.
Dari data BPH Migas konsumsi rata-rata solar per harinya baru mencapai 1,2 juta sampai 1,3 juta liter per hari. Bahkan konsumsi diprediksi stagnan pada Desember 2015 atau hanya mencapai sekitar 1,3 juta liter.