News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perusahaan Startup Jepang Luncurkan Proyek Produksi Biofuel untuk Provinsi NTT

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jepang Maria Renata Hutagalung (tengah) di KBRI Tokyo, bersama CEO Ocean Wataru Yonaha (kiri) dan perwakilan envmission, Tidal Bayu (kanan).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -   Startup solusi dekarbonisasi Ocean (Minato-ku, Tokyo) meluncurkan proyek produksi biofuel di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTT), Indonesia. 

"Perusahaan Jepang itu membentuk konsorsium dengan EnvMission, sebuah perusahaan rintisan lokal yang bekerja dengan pemerintah daerah setempat," ungkap sumber Tribunnews.com Sabtu (2/11/2024).

Perusahaan berencana untuk memproduksi sekitar 20.000 ton biochar dengan pirolisis 60.000 ton sampah organik per tahun.

Proyek ini dijadwalkan untuk mulai merancang pabrik tahun depan dan mulai beroperasi pada tahun 2027. Biofuel yang dihasilkan akan dipasok ke perusahaan dagang dan perusahaan baja sebagai pengganti batubara.

Baca juga: Reduksi Emisi Capai 1,2 Juta Ton CO2, Realisasi Dekarbonisasi Pertamina Berhasil Lampaui Target 2024

Proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) lebih dari 50.000 ton per tahun, serta dampak ekonomi regional lebih dari 200 juta yen per tahun dari operasi pabrik. 

Selain pekerjaan langsung yang terkait dengan operasi pabrik, pekerjaan tidak langsung di seluruh rantai pasokan juga diperkirakan, yang diharapkan dapat berkontribusi besar pada revitalisasi ekonomi lokal. 

Ocean akan bertanggung jawab atas penjualan, keuangan, serta lainnya dan lingkungan akan bertanggung jawab atas pengembangan dan manajemen lokal dalam konsorsium.

Berawal dari proyek ini, kedua perusahaan telah memperluas bisnisnya ke berbagai tempat di Indonesia. 

Rencana ini bertujuan untuk mengurangi emisi CO₂ sebesar 850.000 ton dengan memperluas menjadi 1 juta ton pengolahan limbah per tahun. 

Selain itu, perusahaan ingin menciptakan kredit karbon berdasarkan Pasal 6 Perjanjian Paris.

Wataru Yonaha, CEO Ocean, menjelaskan, "Di Indonesia yang memiliki populasi sekitar 280 juta orang dan masalah sampah yang serius, kami dapat memberikan solusi lingkungan yang sangat efektif dengan berkolaborasi dengan perusahaan lokal."

Pada akhir Oktober, Ocean and EnvMission mengadakan upacara penandatanganan nota kesepahaman (MOU) di KBRI Tokyo (Shinagawa-ku, Tokyo). 

Kedua perusahaan berencana memperkuat kolaborasi mereka untuk mempercepat dekarbonisasi di Indonesia.

Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini