News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trump Paksa UE Tingkatkan Pembelian Migas dari AS, Ancam Kenakan Tarif Impor Bagi yang Membangkang

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump

 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump memaksa negara-negara Uni Eropa (UE) agar meningkatkan pembelian minyak dan gas dari AS disertai ancaman sanksi tarif impor tinggi ke negara-negara yang menolak.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Trump lewat sebuah postingan di platform media Truth Social. Presiden AS ke-47 itu menulis bahwa Uni Eropa harus melakukan pembelian minyak dan gas dari pasar AS dalam skala besar.

Hal ini perlu dilakukan untuk menutupi kesenjangan defisit yang luar biasa antara pasar Eropa dengan AS, menurut data Eurostat selama 2023 defisit keduanya telah membengkak mencapai 156 miliar euro atau 162 miliar dollar AS.

"Saya memberi tahu Uni Eropa bahwa mereka harus menutupi defisit besar mereka dengan Amerika Serikat dengan pembelian minyak dan gas kami dalam skala besar. Jika tidak, mereka akan dikenakan TARIF!!!," katanya di Truth Social dikutip dari The Guardian.

Blok tersebut berdalih defisit terjadi karena masalah keamanan nasional, namun pemerintahan Trump dengan tegas  memprotes tindakan Uni Eropa yang mengurangi permintaan migasnya.

AS sendiri diketahui telah menjadi produsen minyak dan pemasok gas alam cair (LNG) terbesar ke blok tersebut sejak pasokan gas pipa Rusia ke pelanggan Eropa berakhir setelah invasi skala penuh ke Ukraina pada awal tahun 2022.

Uni Eropa juga berjanji  untuk berhenti mengkonsumsi bahan bakar Rusia menyusul eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022.

Namun UE diam-diam memasok bahan bakar dari pipa Rusia yang dibanderol lebih murah ketimbang BBM dari AS.

Baca juga: Trump Ancam Beri Sanksi Tarif ke Uni Eropa Bila Tak Tingkatkan Pembelian Minyak dan Gas dari AS

Data perusahaan analitik energi Kepler menunjukkan bahwa negara-negara Uni Eropa masih terus membeli gas Rusia senilai miliaran euro setiap bulan.

Pada tahun 2024, blok tersebut diperkirakan mengimpor LNG 10 persen lebih banyak dari Rusia daripada pada tahun 2023.

Alasan tersebut yang membuat Trump murka hingga memberlakukan aturan belanja migas kepada pasar UE, apabila UE tidak meningkatkan permintaan minyak maka pemerintahan AS akan menerapkan sanksi.

Baca juga: Donald Trump: Turki Pegang Kunci di Suriah, Rezim Assad Si Tukang Jagal Telah Digulingkan

Yakni dengan mengenakan tarif 10 persen pada impor global ke Amerika. membuat pasar Eropa membayar harga yang mahal karena telah menikmati surplus perdagangan yang besar dengan AS selama beberapa dekade.

Donald Trump juga berjanji akan memberlakukan bea masuk yang besar terhadap tiga mitra dagang utama Amerika Serikat.

Yaitu, Meksiko, Kanada, dan China pada hari pertamanya menjabat jika mereka gagal menghentikan penyeberangan perbatasan ilegal ke Amerika dan perdagangan fentanyl opioid yang mematikan.

Hingga saat ini perwakilan dari UE belum memberikan pernyataan apapun, namun apabila sanksi ini diberlakukan maka ekspor Uni Eropa didominasi oleh Jerman, dengan barang-barang utama seperti mobil, mesin, dan bahan kimia akan terdampak.

Berpotensi mendatangkan malapetaka pada ekonomi utama blok tersebut yang sedang mencoba bangkit.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini