TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Ellen Tangkudung, mengatakan kecelakaan di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) diduga karena faktor human error, sama halnya dengan kecelakaan sebelumnya yang pernah terjadi di tol yang baru diresmikan pada Juni 2015 ini.
Dia yakin kecelakaan bukan karena kondisi infrastruktur tol, karena sudah sangat memadai.
Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia ini juga mengatakan, secara teknis Tol Cipali sudah memiliki kelayakan teknis yang sangat baik.
Bentuk dan konstruksi jalan juga dianggap tidak membahayakan pengguna tol. Kontur jalan yang lurus, tidak ada tikungan curam atau tanjakan landai membuat tol itu aman untuk dilalui. Hanya saja, kondisi memang memerlukan konsentrasi yang tinggi bagi pengendara.
“Kalau untuk infrastruktur tol sudah memadai,” kata dia, akhir pekan lalu.
Namun demikian, Ellen mengatakan para pengemudi di ruas tol ini harus tetap hati-hati, waspada, dan dalam kondisi prima. Sebab, mayoritas jalur yang lurus juga secara psikologis justru berpotensi mengurangi kewaspadaan pengemudi. Kondisi yang fit disebutnya berpengaruh pada tingkat konsentrasi saat berkendara.
Dalam kecelakaan yang terjadi Kamis (3/12/2015), Ellen menduga sang sopir Elf melaju dalam kecepatan tinggi. Namun sopir tersebut diperkirakan kehilangan konsentrasi dan tidak bisa mengendalikan mobilnya. “Itu perkiraan kalau lihat dari dampak kecelakaan, kalau sebab pastinya tunggu penyelidikan polisi,” ujar Ellen.
Terkait banyaknya kecelakaan, Ellen berharap bahwa pengemudi lebih memperhatikan kondisi tubuhnya. Keberadaan rest area di jalan tol juga mesti dimanfaatkan untuk melepas kelelahan agar kondisi kembali prima. Pengemudi juga diharapkan beristirahat di Tol Cikampek sebelum masuk ke tol Cipali. Begitu pun kendaraan dari arah Timur agar beristirahat sebelum masuk gerbang tol.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS), Hudaya Arryanto, mengatakan pihaknya selaku pengelola jalan tol Cipali sangat prihatin dan berduka atas terjadinya musibah kecelakaan di KM 137 tersebut. Segera setelah kejadian tersebut petugas patroli dan rescue LMS serta Polisi Jalan Raya (PJR) langsung menanganinya dan mengevakuasi korban ke RS rujukan. Penyelidikan atas penyebab kecelakaan dilakukan oleh pihak kepolisian.