Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan tahun depan akan mengejar kepersertaan perusahaan-perusahaan untuk mengikuti Program Jaminan Pensiun.
"Dari 2.715 perusahaan mendaftar program jaminan pensiun di Kawil BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, tapi itu bukan perusahaan besar," ujar Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Endro Sucahyono, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Belum ikut sertanya ke program jaminan pensiun, kata Endro, dikarenakan perusahaan besar sudah memiliki Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sendiri.
"Mereka masih gengsi, karena mempunyai DPLK. Tetapi, pada 2016 akan kami kejar. Kami akan memulai dengan pendekatan edukasi. Tetapi, kalau sudah sampai enam bulan tidak ada tindak lanjutnya, maka kami akan memberi (SP) surat peringatan," tutur Endro.
Menurutnya, jumlah kepesertaan Program Jaminan Pensiun untuk Kanwil DKI Jakarta sejak 1 Juli-November 2015 sebanyak 2.715 perusahaan atau melampaui target tahun ini sebanyak 860 perusahaan.
"Dari perusahaan-perusahaan yang sudah ikut program pensiun, jumlah tenaga kerja berpartisipasi sebanyak 1.895.720 orang atau di atas target 2015 sebanyak 623.479 tenaga kerja," katanya.
Hingga November 2015, BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta mencatat ada 43.334 kasus pada jumlah pengajuan jaminan hari tua (JHT) dan ‎jumlah pembayaran hingga sudah mencapai Rp 2,51 triliun atau rata-rata pembayaran per hari sebesar Rp11,43 miliar.