News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjualan Truk Ringan Anjlok 36 Persen

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mendekati akhir tahun, penjualan mobil niaga khususnya truk ringan kian melemah. Lesunya bisnis perkebunan, tambang dan sepinya proyek infrastruktur di tahun 2015 menjadi penyebab lesunya permintaan truk berkemampuan angkut 7 ton ini.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan truk ringan Januari-November 2015 turun 36% menjadi 56.902 unit. Adapun penjualan pada periode yang sama tahun 2014 tercatat sebanyak 89.029 unit.

Maman Faturohman, Marketing Communication Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia bilang lesunya aktivitas bisnis menjadi penyebab utama penurunan penjualan mereka.

"Kondisi ini diperparah oleh terlambatnya belanja pemerintah untuk proyek infrastruktur," katanya kepada KONTAN Kamis, (17/12/2015).

Di segmen truk ringan ini, Agen Pemegang Merek (APM) Isuzu ini mencatat penurunan penjualan 33,7% menjadi 10.557 unit ketimbang penjualan pada periode yang sama 2014 sebanyak 15.916 unit. Meski tahun ini penjualan melemah, Maman berharap tahun depan kondisi penjualannya bisa berbeda.

Maman berharap, proyek infrastruktur dan konstruksi yang mulai jalan di akhir 2015 ini bisa menggerakkan sektor riil yang berujung kepada kenaikan permintaan sekaligus penjualan mobil niaga. Ia memprediksi sepanjang 2015 penjualan Isuzu secara keseluruhan 19.500 unit.

Sampai pertengahan Desember 2015, Isuzu mencatat penjualan 17.613 unit. Tahun depan, Maman menargetkan penjualan Isuzu 24.000 unit.

Tak hanya Isuzu, APM truk ringan lainnya juga mencatat penurunan penjualan pada Januari-November 2015. Hino misalnya, mencatat penurunan penjualan 22% menjadi 9.833 unit ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu.

Kondisi serupa juga dialami si penguasa pasar truk ringan, yakni Mitsubishi. Sampai dengan November 2015, penjualan truk ringan Mitsubishi turun 35% menjadi 31.363 unit. "Wajar jika semuanya turun, karena semua sektor industri lesu," kata Noegardjito, Sekretaris Jenderal Gaikindo.

Noegardjito menyebut, penurunan penjualan tak hanya terjadi untuk segmen mobil niaga saja. Penjualan mobil berpenumpang juga turun. Ia berharap, beragam program paket ekonomi yang digulirkan pemerintah tahun ini bisa menggerakkan aktivitas ekonomi tahun depan.

Sebagaimana diketahui, jika aktivitas ekonomi naik, maka penjualan mobil juga akan ikut naik. Dalam proyeksi Gaikindo, tahun depan penjualan mobil diproyeksikan naik dari realisasi penjualan tahun ini. Jika penjualan tahun ini bisa mencapai 1 juta unit, maka penjualan tahun depan setidaknya bisa mencapai 1,05 juta unit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini