News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Diminta Tegur Menteri Pertanian karena Buka Impor Daging

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengeluarkan sapi impor yang baru saja tiba dari Australia dari kapal ke dalam bak truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (2/9/2015). Pemerintah mengimpor sebanyak 50.000 sapi potong dari Australia secara bertahap pada periode Agustus hingga Desember 2015 guna menjaga kestabilitas pangan khusunya kebutuhan daging sapi bagi masyarakat. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibukanya keran impor daging variasi mencerminkan Kementerian Pertanian lebih berpihak ke importir dari pada menumbuhkan produksi daging di dalam negeri.

Pengamat peternakan Rohwadi Thawaf menganjurkan presiden menegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang telah menerbitkan izin impor daging variasi.

"Itu kan aturan Mentan, presiden tegur dong menterinya yang berpihak ke importir," ujar Rohwadi di Jakarta, Minggu (3/1/2016).

Ia mengatakan belum saatnya importir yang membawa daging variasi impor diseret ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). "Kalau ada monopoli usaha, nanti bisa diseret ke KPPU, " katanya.

Daging Variasi (variety/fancy meats) adalah bagian daging selain daging potongan primer, daging potongan sekunder, dan daging industri berupa potongan daging dengan tulang dan tanpa tulang dalam bentuk segar dingin (chilled) dan beku (frozen) yang berasal dari ternak ruminansia, yang terdiri dari buntut (tail) dan lidah (tounge) serta jenis potongannya.

Sementara itu, pengamat peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Arief Daryanto mengatakan pemerintah harus berlaku adil dengan adanya impor daging variasi tersebut terhadap peternak lokal.

"Dengan adanya impor, pemerintah harus ada insensif. Itu jalan yang adil ketika adanya impor yang terpaksa," ujar Arief.

Menurut Arief, adanya izin impor daging variasi jangan sampai membabibuta untuk menjaga harga di tingkat peternak yang saat ini baru saja menikmati keuntungan. "Ada batasan impor agar harga tidak menjatuhkan peternak lokal, impor cukup sekadarnya, " kata Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini