TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimistis dapat mencatat kinerja bisnis lebih cemerlang di tahun 2016.
Tahun ini perseroan membidik target pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun dengan target laba bersih sekitar Rp 250 miliar.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Danang S Baskoro mengatakan, target tahun ini memang tidak terlalu tinggi dibandingkan target tahun 2015, yakni pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun dengan laba bersih Rp 190 miliar.
"Kita tahu perlambatan ekonomi global turut berdampak pada performansi bisnis di Tanah Air, termasuk industri feri. Namun, di tengah persaingan yang ketat, dan juga regulasi yang cukup mengikat, kami terus berupaya untuk bertahan," katanya dalam rilis resminya, Rabu (6/1/2016).
Diungkapkan, ada 8 lintasan penyeberangan tersibuk yang dilayani PT ASDP Indonesia Ferry yang berkontribusi sekitar 75-80 persen dari total pendapatan perseroan, antara lain Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padang Bai-Lembar, dana Kayangan-Pototano.
Menurut Danang, layanan feri komersial saat ini menghadapi tantangan yang besar. Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri No. 80 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan, menyebabkan persaingan industri feri semakin ketat karena semua calon investor mendapat kebebasan menjadi operator kapal feri.