TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi pada 2016 ruang penurunan suku bunga simpanan terjadi pada awal 2016, meski penurunannya terbatas.
“Langkah pre-funding dan belanja pemerintah yang lebih agresif di awal tahun akan memberikan efek positif bagi likuiditas perbankan,” kata Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho di Jakarta, Senin (11/1/2016)
Dalam Indikator Likuiditas yang diterbitkan LPS, perlu dicermati dampak dari tren kenaikan bunga di Pasar uang antar bank (PUAB) dan potensi crowding out effect dari ekspansi fiskal yang akan dilakukan pemerintah.
Faktor kritikal lain yang juga patut dicermati adalah target penyaluran kredit yang lebih tinggi dari tahun 2015.
Bunga deposito maksimum bank-bank naik tipis sepanjang Desember 2015. Bunga deposito rata-rata untuk tenor 1 bulan naik 2 bps dari posisi November 2015 menjadi 7,01 persen. Sedangkan, bunga maksimum juga naik 4 bps menjadi 8,36 persen.
Kenaikan ini adalah respons temporer dari bank yang berusaha memperbaiki penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada akhir tahun.
Permintaan kredit yang cenderung melambat dan kondisi likuiditas yang masih cukup longgar menjadikan kenaikan suku bunga di akhir tahun cenderung terbatas dan hanya terjadi pada kelompok nasabah besar.