Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjalankan tugas lanjutan dari Kementerian BUMN untuk mengenalkan siswa sekolah lebih dekat dengan seluruh pelosok Tanah Air.
Kegiatan ini merupakan program lanjutan Kementerian BUMN kepada seluruh perusahaan pelat merah pada saat HUT Kemerdekaan RI tahun lalu untuk hadir mengkoordinir BUMN di daerah membangun daerah dengan tujuan masyarakat di daerah merasakan manfaat hadirnya BUMN.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, setelah sukses dalam program BUMN Hadir untuk Negeri di wilayah Papua, kini Bank BTN kembali ke daerah itu untuk mengajak para siswa mengenal lebih dekat Papua.
"Kami menjadikan program ini sebagai program internal tahunan yang berkelanjutan sebagai bagian dari program CSR (corporate social responsibility) Bank BTN," kata Maryono dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Sebagai generasi penerus bangsa, kata Maryono, siswa harus mempunyai jiwa untuk mengenal dan memahami sejarah nasional, sehingga dapat menambah rasa memiliki serta lebih mencintai negaranya.
Menurutnya, program yang diberi nama Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tidak hanya budaya yang diperkenalkan kepada para siswa, tetapi juga mengajak siswa belajar beragam hal baru baik mengenai sistem pendidikan, pengembangan ekonomi daerah serta mengenal bagaimana bank ikut membangun daerah.
"Pelajar ke depan diharapkan juga mampu menjadi entepreuner di daerah," ucap Maryono.
Sekretaris Perusahaan BTN Eko Waluyu menuturkan, secara umum program dalam SMN yang dilakukan BUMN di semua daerah sama, tetapi BTN hanya mengembangkan program tersebut sesuai dengan bidang yang menjadi komptensi perseroan.
"Beberapa disiplin ilmu tentang bisnis bank yang memberikan dampak terhadap ekonomi daerah, kemudian bagaimana uang berputar dan menjadi sumber bagi negara membangun negara, turut diberikan kepada siswa yang mengikuti SMN ini," ujar Eko.
Eko menjelaskan, terdapat 17 siswa SMAN wilayah Nusa Tenggara Barat beserta pendampingnya yang mengikuti program SMN di wilayah Papua, dimana dikhususkan bagi siswa SMU Kelas XI dari keluarga kurang mampu yang menjadi putra daerah berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri.