TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) merosot hingga 3 persen pada perdagangan hari ini, setelah adanya ledakan bom di sekitar salah satu jaringan ritel miliknya yakni Starbucks, Thamrin, Jakarta.
Tercatat, saham MAPI ditutup merosot 3,25 persen atau 130 poin ke level Rp 3.870 per saham, di mana harga pada penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 4.000 per saham.
Analis PT Pefindo Guntur Tri Hariyanto mengatakan, penurunan harga saham MAPI ada hubungannya dengan ledakan bom di lokasi Starbucks, yang akhirnya pihak kopi asal Amerika Serikat tersebut melakukan penutupan seluruh gerai Starbuck di Jakarta.
"Selain itu juga ada penutupan di pusat-pusat perbelanjaan dimana MAPI memiliki berbagai jaringan ritel yang lain. Kondisi ini tentunya dalam jangka pendek akan merugikan MAPI," tutur Guntur, Jakarta, Kamis (14/1/2015).
Menurut Guntur, dampak ke depan yang akan dialami MAPI yaitu penurunan pengunjung ke gerai-gerai yang dimiliki perseroan, karena efek psikologis dari masyarakat yang lebih berhati-hati berada di pusat keramaian maupun gerai kopi dan makanan.
Analis First Asia Capital David Sutyanto juga mengungkapkan yang sama, dimana penurunan harga saham MAPI diakibatkan terjadinya penutupan gerai Starbucks di Jakarta.
"Bukan hanya Starbucks, potensi pengunjung mall juga akan turun, sedangkan tenant MAPI banyak di mall, tapi ini hanya beberapa hari saja dan bisa rebound (naik lagi)," tutur David.
MAPI merupakan perusahaan ritel dengan merek-merek kelas menengah ke atas di Indonesia, misalnya Starbucks, Burger King, Dominos Pizza, Lotus, Sogo, Planets Sports, dan lain-lainnya.