TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tahun ini neraca perdagangan diprediksi akan mengalami tren defisit akibat permintaan impor yang semakin tinggi namun ekspor masih lambat.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, meski neraca perdagangan defisit namun tidak selalu jelek, jika diikuti dengan pergerakan ekonomi dan peningkatan impor yang bertujuan untuk pembangunan infrastruktur.
“Arahnya memang akan ke defisit, angka yang keluar memang tidak akan jauh jauh dari perkiraan,” kata Darmin di Jakarta Jumat (15/1/2016).
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan sepanjang 2015 surplus 7,71 miliar dolar Amerika Serikat. Kepala BPS Suryamin mengatakan surplus terjadi karena total ekspor lebih besar dari impor.
Total ekspor sepanjang 2015 mencapai 150,25 miliar dolar AS dan impor mencapai 142,74 miliar dolar AS.