TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelindo III dan Jaya Samudera Karunia Group kerjasama bangun Floating Regasification Unit (FRU) dan Floating Storage Unit (FSU) di Benoa, Bali.
Melalui Floating Liquidfied Natural Gas (FLNG) bisa memasok gas yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik.
Direktur Utama Jaya Samudera Karunia Group, Dennis Jang memaparkan skema FLNG bisa menghemat pengeluaran negara. Dennis menyebutkan gas yang ditampung FLNG bisa menggantikan biaya subsidi BBM untuk diesel sebanyak Rp 200 triliun per tahun.
"Dari FLNG untuk listrik 200 megawatt hemat BBM satu tahun berdasarkan minyak tahun kemarin, bisa menghemat Rp 1 triliun," ujar Dennis di Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Selain membantu perekonomian Indonesia, Dennis memaparkan FLNG juga melindungi alam di Benoa, Bali lebih bersih.
Pasalnya penggunaan gas pada pembangkit listrik lebih baik daripada memakai diesel.
"Daripada pakai fosil energi yang paling kotor, kita pakai gas dulu," ungkap Dennis.
Dennis menambahkan ke depannya usaha yang ia lakukan bersama perusahaan patungan BUMN dilirik oleh pemerintah.
Dengan begitu banyak pembangkit listrik yang masih memakai diesel dan batubara bisa tergantikan.
"Terlalu banyak pulau-pulau dan kapasitas Pembangkit listrik diesel terlalu banyak," ungkap Dennis.
Dennis juga mengatakan untuk negara kepulauan sebaiknya memakai FLNG dibandingkan memakai pipa.
Selain mahal, wilayah dibawah laut Indonesia sulit dibangun pipa.
"Kita tidak bisa suplai gas pakai pipa, 1 kilometer pipa bisa Rp 1,5 sampai Rp 2 juta," kata Dennis.