TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady memandang kondisi perekonomian China yang saat ini mengalami perlambatan yang tidak permanen.
Salah satu orang terkaya dari Indonesia itu menyatakan, meski tengah terlilit masalah, namun sebenarnya China tidak mengalami masalah yang kritis.
Mochtar menyebut saat ini perekonomian tidak bisa dikotak-kotakkan. Perekonomian dunia, kata Mochtar, semakin lama semakin menyatu dan saling memberikan pengaruh.
"Amerika Serikat dan China pengaruhya begitu erat. Ekonomi Indonesia mau tidak mau harus melihat ekonomi AS dan China. Dia bermasalah, kita ikut bermasalah," ujar Mochtar dalam konferensi pers peluncuran otobiografinya di Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Mochtar menyebut, banyak pihak yang memandang China memiliki tiga masalah besar, antara lain over-kapasitas dan over-investasi.
Namun, kalau melihat kenyataan yang terjadi di dalam negeri China, masalah demikian tidak terlalu terasa. Ia mencontohkan, bandara tetap padat, jalan tol tetap ramai, dan kereta cepat tetap digemari hingga harus menunggu lama.
Masalah lain yang disoroti Mochtar adalah middle income trap yang dialami China. Maksudnya, China tidak bisa mempertahankan sektor industri padat karya, namun juga belum bisa memproduksi barang canggih.
Mochtar memandang, China tidak mengalami overinvestasi, melainkan overkapasitas. Ia pun menyatakan perekonomian China yang kini tengah mengalami perlambatan akan segera pulih.
"Saya tidak melihat China mengalami kesulitan, overkapasitas iya. Saya rasa dalam tiga tahun akan bisa menghadapi itu dan akan pulih kembali," jelas Mochtar.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)