TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cempaka Putih di Jakarta Pusat masih menjadi kawasan prospektif bagi sektor properti, setidaknya terdapat tiga pengembang yang saat ini membangun proyek hunian terintegrasi di kawasan tersebut.
"Cempaka Putih memiliki jalan utama sehingga menjadikannya sebagai kawasan prospektif," kata Pengamat Properti Ali Tranghanda, Sabtu (30/1/2016).
Ali mengatakan meskipun sudah ada jalan utama yang menuju jantung kota Jakarta, tetapi kawasan tersebut harus mendapat dukungan fasilitas yang lebih lengkap.
Menurut dia sektor properti yang ingin dikembangkan di kawasan tersebut harus memiiki desain yang lebih kompak agar memiliki nilai yang tinggi.
Paling tidak, sampai saat ini, terdapat tiga proyek yang akan hadir di kawasan tersebut, yaitu Holland Village, Kensington, dan Sedayu City. Yang terbaru, Gamaland bahkan meluncurkan Arandra Residence.
Holland Village dipasarkan masing-masing Rp 23,7 juta per meter persegi untuk Holland One, serta Rp 25,6 juta per meter persegi untuk Holland Two. Superblok Kensington dihargai Rp 25,4 juta per meter persegi dan Sedayu City Rp 28,3 juta per meter persegi.
Pengembangan semua proyek tersebut diperkirakan akan mendukung kehadiran Cempaka Putih sebagai kawasan baru yang prospektif di Jakarta.
Sedangkan kawasan Holland Village yang dikembangkan PT Lippo Karawaci Tbk dengan nilai investasi Rp 5 triliun saat ini memasuki tahap konstruksi.
Berlokasi di atas lahan seluas empat hektar di persimpangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat serta tidak jauh dari area Waduk Ria Rio, Jakarta Timur menjadikan Holland Village sebagai ekonomi baru.
Holland Village sendiri mengusung konsep hunian di pusat kota dirancang DP Architects (Singapura) mengintegrasikan apartemen, perkantoran, hotel, pusat belanja, rumah sakit, sekolah dalam satu kawasan terpadu.