News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Penyebab Harga Daging Sapi Kembali Naik

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ade Sofian (35) memotong daging sapi saat melayani pembeli di jongkonya di Pasar Cihaurgeulis, Jalan Surapati, Kota Bandung, Kamis (21/1/2016). Harga daging sapi kembali naik dari Rp 100.000 - Rp 110.000 per kg menjadi Rp 120.000 - Rp 130.000 per kg. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen yang dikeluarkan pemerintah pada daging sapi impor. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga daging sapi di Jakarta dan sekitarnya kembali melonjak. Demikian diungkapkan Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang, Senin (1/2/2016).

"Usai tenang beberapa saat, harga daging sapi tiba-tiba naik melampaui daya beli masyarakat yang mencapai di kisaran Rp 120 ribu sampai Rp 140 ribu per kilogramnya," ujar dia melalui siaran persnya.

Awalnya, Sarman mengira kenaikan harga itu disebabkan beban PPN 10 persen pemerintah terhadap sapi potong. Namun, kebijakan itu rupanya hanya seumur jagung sebab Menteri Koordinator Perekonomian membatalkannya.

Setelah ditelisik, lanjut Sarman, naiknya harga daging sapi lebih disebabkan oleh munculnya ketakutan pasar terhadap ketersediaan daging sapi. Stok yang ada diperkirakan tidak akan mencukup beberapa bulan ke depan.

"Jadi penyebabnya adalah murni hukum pasar soal supply dan demand," ujar Sarman.

Sarman melanjutkan, jika stok daging sapi itu melimpah, pasar tak akan khawatir dan harga pun tidak akan bergejolak. Apalagi, gejolak ini terjadi di bulan Januari 2016, bukan pada saat hari raya keagamaan tertentu.

Sarman menyebut, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan seharusnya memiliki strategi agar gejolak harga daging sapi tak terulang lagi. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah berpesan agar harga daging sapi setidaknya sama dengan harga daging sapi di negara tetangga.

"Setiap terjadi gejolak harga daging sapi, upaya yang dilakukan bersifat sementara. Misalnya operasi pasar. Ini sangat tidak efektif," lanjut dia.(Fabian Januarius Kuwado)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini