TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRi) mencatat laba bersih sepanjang 2015 sebesar Rp 25,2 triliun atau naik tipis 4,13 persen dari pencapaian tahun sebelumnya Rp 24,2 triliun.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, perolehan laba bersih tersebut ditopang peningkatan interest income atau pendapatan bunga yang mencapai Rp 82,2 triliun atau tumbuh 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan sumber pendapatan lainnya, kata Asmawi, berasal dari pendapatan non bunga yang mencapai Rp 14,2 triliun atau naik 21,4 persen dari peroleh 2014.
"Sehingga total income atau total pendapatan yang diperoleh BRI mencapai Rp 96,4 triliun atau meningkat sebanyak 14,6 persen secara tahun ke tahun," ucap Asmawi, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Sementara dari penghimpunan dana, kata Asmawi, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,1 persen dari Rp 600,4 triliun pada 2014 menjadi Rp 642,8 triliun di 2015.
"Pencapaian tersebut juga sejalan dengan pengembangan jaringan unit kerja maupun electronic channel dan pengembangan fitur produk simpanan," katanya.
Upaya peningkatan dana murah atau current account saving account (CASA) seperti giro, tabungan dan Simpedes juga tumbuh 18,4 persen atau menjadi Rp 380,6 triliun, dengan kontribusi DPK yang juga meningkat dari 53,5 persen di akhir 2014 menjadi 59,2 persen.
"Peningkatan rasio CASA tersebutmemberikan dampak bagi cost of fund yang sebelumnya 4,4 persen di tahun 2014 menjadi 4,2 persen di tahun 2015," tutur Asmawi.