TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memaparkan bakal terjadi banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di beberapa sektor. Industri pertama yang bakal mengurangi banyak karyawan terjadi di otomotif.
Ketua KSPI Said Iqbal memaparkan banyak perusahaan migas akan melakukan pemecatan pegawai seperti yang terjadi di sektor otomotif. Jika di industri kendaraan bermotor karyawan berkurang karena angka penjualan menurun, Said menyebut perusahaan migas memecat karyawannya karena harga minyak dunia sedang anjlok.
"Chevron juga. Jadi gelombang PHK jilid II sudah terjadi," ujar Said di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Said memaparkan para investor asing saat ini sedang mengkalkulasi jumlah pengeluaran dan pendapatan. Imbas dari itu perusahaan migas dari luar negeri terpaksa mengurangi karyawannya.
"Ada perusahan minyak dunia AS di Balikpapan, sekarang sudah PHK 10 persen pekerjanya, sekitar 200 orang," kata Said.
Said berharap pemerintah segera membuat aturan baru yang bisa melindungi sektor-sektor yang rawan pengurangan karyawan seperti sekarang ini. Karena menurut Said, paket kebijakan ekonomi sampai jilid VI belum memberikan pengaruh terhadap para pekerja di Indonesia.
"Tekstil, otomotif, garmen, dan migas harusnya itu yang dilindungi pemerintah," papar Said.