TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT kereta cepat Indonesia China (KCIC) menepis sejumlah keraguan terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Di antaranya mengenai kualitas produk China yang dianggap kurang baik.
"Ada yang mempertanyakan nanti produk ini abal-abal, tidak. Ini kita 50 tahun tidak akan mempertaruhkan kualitas," ujar Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Menurut dia, KCIC berkomitmen tidak hanya membangun saja tapi juga mengoperasikan dan merawat sarana dan prasarana kereta cepat. Sehingga, bila waktu konsesi 50 tahun habis, kereta cepat itu bisa diserahkan kepada negara dalam kondisi yang layak.
Selain itu, KCIC juga membantah hanya menjual proyek semata. Hanggoro mengatakan bahwa proyek kereta cepat akan memilki nilai tambah kepada masyarakat dan kesempatan menguasi teknologi sangat besar.
"Nanti kita akan training tenaga ahli kita, mungkin akademisi kita, sehingga kita akan dapatkan teknologi itu secara penuh. China menjamin akan memberikan," kata Hanggoro.
Bahkan ucap dia, China bersama BUMN Indonesia juga akan membangunan industri aluminium di Mempawah, Kalimantan Barat. Nantinya aluminium hasil produksi aka digunakan sebagai bahan baku pembuatan sarana kereta bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia.(Yoga Sukmana)