News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MNC Gelar Ajang Penghargaan Industri Periklanan

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren belanja iklan televisi diprediksi meningkat tahun ini. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) optimistis televisi masih menjadi pasar utama belanja iklan setahun kedepan.

Pemilik empat stasiun televisi nasional di bawah bendera MNC Media ini bahkan menggelar Brights Award 2016 sebagai apresiasi terhadap kreator iklan komersial televisi. Diyakini Brights Award mampu mendongkrak potensi belanja iklan agar semakin meningkat.

“Televisi masih menjadi primadona untuk belanja iklan karena begitu cepat diterima masyarakat. Visual masih menjadi kekuatan utama yang menghibur. Media televisi saya kira kedepan masih akan tetap dominan,” kata Direktur MNCN Kanti Mirdiati Imansyah dalam press conference Brights Award di Gedung GlobalTV, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Menggarap potensi belanja iklan, menurut Kanti, MNCN secara konsisten akan menggelar Brights Award sebagai stimulus kepada industri periklanan. Selama ini industri pertelevisian nasional belum pernah secara khusus menggelar ajang apresiasi kepada industri kreatif terutama advertising. Padahal menurut Kanti, medium belanja iklan praktis selalu didominasi televisi.

“Ini adalah pertama kalinya, bukan hanya di MNC bahkan di semua televisi belum pernah ada. Kami optimis MNC Brights Award ini akan lebih membuka wacana bagi dunia periklanan,” ujarnya.

Kanti meyakini, memasuki tahun 2016, MNCN masih akan mendominasi belanja iklan untuk medium televisi. Mengutip laporan riset Mandiri Sekuritas, per Januari 2016 audience share MNCN naik menjadi 37,1 persen dibandingkan Desember 2015 yang sebesar 36,7 persen.

Menguatkan hal tersebut Roy Morgan Research memprediksi belanja iklan secara nasional akan meningkat di atas 10 persen di tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya. Client Service Director Roy Morgan Research Ningsih Sumitro mengatakan televisi masih akan dominan, diikuti oleh media online, kemudian media cetak dan radio.

“Saya kira trennya masih akan meningkat, otomatis karena rate card pasti akan terus naik. Karena kompetisi semakin kencang maka orang akan semakin pintar untuk spending,” kata Ningsih.

Data dari Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun 2015 pasar industri periklanan nasional diperkirakan mencapai angka Rp 138 triliun, cenderung naik untuk beberapa sektor seperti produk makanan, minuman & farmasi yang disertai juga dengan kenaikan harga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini