TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang menyentuh level tertingginya dalam 20 bulan terakhir pada penutupan pasar Malaysia akhir pekan lalu menyebabkan analis optimis melihat pergerakan tren harga CPO ke depannya.
Mengutip Bloomberg, Jumat (5/2) harga CPO kontrak pengiriman April 2016 di Malaysia Derivative Exchange terangkat 1,93% ke level RM 2.580 per metrik ton atau setara US$ 600,50 per metrik ton. Bahkan dalam sepekan terakhir harga CPO sudah terbang 5,60%.
“Maka dibanding harga komoditas lainnya, harga CPO punya proyeksi yang lebih baik,” kata Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures. Memang kenaikan harga CPO ini terus berlangsung di tengah harga komoditas lainnya yang tergerus perlahan.
Wahyu menduga ada kans harga terus menanjak paling tidak sekitar 20% di tahun 2016 ini. "Jika bertahan di sekitar level RM 2.400 - RM 2.700 per metrik ton, maka trennya akan terus bullish," duga Wahyu.
Tebakan Wahyu ini senada dengan pernyataan BMI Research yang menduga harga CPO bisa bertahan di kisaran RM 2.700 per metrik ton dalam tiga bulan mendatang. CIMB menduga harga akan naik sekitar 14% secara rata-rata di tahun 2016 pada level US$ 2.450 per metrik ton.
Sedangkan Marcello Cultrera, Dealer di Oriental Pacific Futures Sdn di Kuala Lumpur menduga sepanjang Februari – Maret 2016 harga CPO bisa bergerak di kisaran RM 2.600 – RM 2.700 per metrik ton.
“Kans harga terus menanjak paling tidak hingga akhir kuartal satu 2016 ini masih terbuka lebar,” papar Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures. Paling tidak Deddy menduga hingga akhir kuartal satu di kisaran RM 2.600 – RM 2.670.
Reporter Namira Daufina/Kontan