TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Lion Air buka-bukaan mengenai kebiasaan delay atas penerbangannya.
Maskapai milik Rusdi Kirana ini mengakui bahwa penundaan penerbangan selalu terjadi setiap harinya.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengungkapkan setiap harinya ada 500-600 penerbangan. Dari jumlah itu 60-80 penerbangan mengalami delay.
“Hal itu kami pelajari terus, bagaimana meminimalkan, termasuk melakukan perbaikan rotasi pesawat,” kata dia, pekan ini.
Edward Sirait juga mengungkapkan bahwa selama ini tidak ada masalah dengan rasio antara jumlah pilot dengan armada yang dimiliki Lion Air. Setiap penambahan pesawat, manajemen wajib menambah kru termasuk pilot.
“Kalau enggak ada kru-nya, ya kami enggak dapat izin menambah pesawat. Tapi kalau tiba-tiba ada pilot sakit dalam jumlah banyak bersamaan, itu mungkin saja terjadi,” ucapnya.
Membandingkan dengan maskapai lain yang masih satu grup dengan Lion Air, yaitu Batik Air, Edward Sirait menuturkan sebenarnya bisa saja keterlambatan-keterlambatan penerbangan Lion Air dikurangi.
“Dan itu (100 persen) enggak mungkin tercapai. (Karena) Ada faktor cuaca dan kerusakan pesawat, ada faktor operasional bandara. Belum lagi di Indonesia, ada banjir, hujan,” pungkas Edward Sirait.(Estu Suryowati)