TRIBUNNEWS.COM, LONDON- HSBC Holdings Plc, bank terbesar di Eropa melaporkan kerugian sebelum pajak pada kuartal IV tahun lalu. Manajemen HSBC dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, rugi bersih HSBC mencapai US$ 858 juta.
Angka tersebut jauh lebih buruk dari perkiraan lima analis hasil survei Bloomberg.
Analis Bloomberg memperkirakan, bank yang berkantor pusat di London tersebut masih bisa membukukan pendapatan sebelum pajak senilai US$ 1,95 miliar.
Kerugian yang cukup besar tersebut akibat beban biaya operasional HSBC yang mencapai US$ 11,5 miliar.
Chief Executive Officer HSBC Stuart Gulliver bilang, HSBC akan segera meningkatkan penyaluran kredit secara global.
Ini dilakukan untuk mendongkrak profitabilitas dan membalikkan harga saham yang merosot di 2016. Pada Juni tahun lalu, Gulliver juga telah meluncurkan strategi baru dengan meningkatkan investasi di Asia.
HSBC juga memangkas 25.000 pekerja sehingga bisa menghemat US$ 5 miliar di 2017.
Reporter Avanty Nurdiana
Editor Avanty Nurdiana
INGGRIS