Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) Februari 2016 mencatatkan deflasi sebesar 0,09%.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, penyumbang tertinggi di Februari adalah penurunan tarif dasar listrik (TDL) hingga 3,59%. "TDL turun baik untuk yang pascabayar dan prabayar yang berdaya 2.300 volt ampere (VA).
Penurunan terhadi di 80 kota. Sementara dua kota lainnya yakni Tarakan dan Batang tidak mengalami penurunan," kata Suryamin dalam konferensi pers, Selasa (1/3).
Selain TDL, sejumlah barang lainnya ada juga yang menyumbangkan deflasi bulan lalu, yaitu bawang merah dengan penurunan harga 13,22% dan andil ke inflasi 0,08%, daging ayam ras dengan penurunan harga 3,56% dan andil ke deflasi 0,05%, bensin dengan penurunan harga 0,96% dan andil deflasi 0,04%, telur ayam ras dengan penurunan harga 3,31% dan andil ke deflasi 0,03% serta cabai rawit dengan penurunan harga 12,05% dan andil 0,03%.
Sementara itu, sejumlah barang juga menghambat deflasi Februari 2016 antara lain rokok kretek dengan kenaikan harga (inflasi) 1,43% dan andil ke inflasi 0,03%, emas perhiasan dengan kenaikan harga 2,59% dan andil 0,03%, beras dengan kenaikan harga 0,43% dan andil 0,02%, dan ikan segar dengan kenaikan harga 0,61% dan andil ke inflasi 0,02%.
Reporter:Adinda Ade Mustami