TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribut-ribut dua menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo terkait persoalan pengembangan Blok Masela apakah di laut (offshore) atau di darat (onshore), tidak menggangu investor dalam berinvestasi di pasar modal.
"Tidak menggangu investor yah," ujar Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Tercatat, sepanjang periode 29 Februari 2016 hingga 4 Maret 2016, pemodal asing kembali mencatatkan beli bersih di pasar saham dengan nilai Rp 2,26 triliun.
"Sehingga secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp 3,79 triliun," ucapnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penguatan sebesar 2,49 persen ke posisi 4.850,88 selama sepekan jika dibandingkan dengan posisi 4.733,14 di perdagangan akhir pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian di BEI pekan ini mengalami kenaikan 5,50 persen menjadi Rp 5,72 triliun dari Rp 5,42 triliun di akhir pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian di pekan ini memang mengalami koreksi 18,74 persen, meski demikian rata-rata frekuensi harian naik 8,23 persen.
Persoalan pengembangan Blok Masela di Kabinet Kerja terjadi dua pandangan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menginginkan di darat, sedangkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said berpihak ke laut.