News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sawit Sumbermas Siap Garap Energi Biodiesel

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja memproses tandan buah segar (tbs) kelapa sawit di Pabrik Buatan I milik Asian Agri di Kabupaten Siak, Riau, Rabu (17/4/2013). Pabrik ini mampu memproses 60 ton tbs kelapa sawit per jamnya. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kewajiban pemerintah mewajibkan pencampuran biodiesel dalam bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 20% atau B20 menarik minat PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) memproduksi biodiesel.

Perusahaan kelapa sawit ini akan mengoperasikan pabrik biodiesel pertengahan 2017.

Direktur Utama Sawit Sumber Mas Sarana, Rimbun Situmorang, menyatakan, pembangunan pabrik dimulai tahun lalu. Proses pembangunan ini memakan waktu dua tahun. Bila beroperasi, pabrik ini punya kapasitas produksi 1.000 ton biodiesel per hari serta 2.500 ton olein per hari.

Adapun lokasinya sama dengan pabrik kelapa sawit (PKS) milik SSMS yang lebih dulu beroperasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Meski begitu, Sawit Sumbermas belum menentukan komposisi penjualan biodiesel.

"Komposisi lokal dan ekspor berdasarkan pasar tahun 2017. Kami mengincar ekspor, tapi kalau pasar lokal bagus kenapa tidak," ujar Rimbun, Jumat (4/3). Estimasinya, investasi untuk pembangunan pabrik biodiesel dan refinery ini mencapai US$ 60 juta.

SSMS tidak sendirian membangun pabrik tersebut. Perusahaan ini menguasai 18,6% saham saja. Sisanya milik induk usaha yaitu PT Citra Borneo Indah. Selain mempersiapkan pabrik, perusahaan ini juga tidak melupakan memperhatikan produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang ditargetkan 283.000 ton tahun ini.

Target ini tidak berbeda jauh dengan realisasi produksi tahun 2015. Sebab efek El Nino menekan produksi CPO perusahaan ini sebesar 10%-15% . Supaya target ini tercapai, SSMS akan mengoptimalkan enam pabrik kelapa sawit miliknya yang punya total pengolahan antara 1,3 juta ton sampai 1,5 juta ton tandan buah segar (TBS) per tahun.

Saat ini utilisasinya baru 75%. Langkah ini tidak terlepas dari upaya Sawit Sumbermas yang tidak akan ekspansi lahan sepanjang tahun ini. Penyebabnya tak lain harga CPO yang masih rendah.

Malah, Rimbun memproyeksikan harga CPO tahun ini bakal turun sekitar 16%. Padahal perusahaan ini sudah menyiapkan belanja modal US$ 50 juta tahun ini, dengan perincian US$ 35 juta untuk akuisisi dan sisanya untuk perawatan.

Hanya saja Rimbun belum bersedia mengumbar target pendapatan dan laba tahun ini.

Reporter: Adisti Dini Indreswari

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini