News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kereta Cepat

Dubes Cina Akhirnya Jelaskan Mengapa Harga Kereta Cepat Lebih Mahal dari Iran

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang menjadi sorotan luas di Indonesia akhirnya sampai juga ke telinga Duta Besar Cina untuk Indonesia, Xie Feng. 

Dia akhirnya berbicara langsung kepada awak media terkait dengan proyek kereta cepat yang menjadi kontroversi tersebut.

Terlebih, setelah  publik membandingkan nilai proyek kereta cepat tersebut dengan proyek serupa di Iran, yang dinilai jauh lebih mahal dari proyek di negeri para mullah tersebut.

Menurut Xie Feng, proyek kereta cepat di Iran direncanakan dibangun sepanjang 400 kilometer. Proyek itu belum disepakati seluruhnya akan dibangun oleh Cina karena pembahasannya masih akan terus dilakukan.

Menurutnya, trase yang sudah disepakati antara kedua negara baru sejauh 150 kilometer. Karena itu, harga yang ditawarkan untuk Iran relatif lebih murah jika dibandingkan harga yang sudah disepakati antara negaranya dengan Pemerintah Indonesia.

"Saya diberitahu kawan saya, bahwa masyarakat (Indonesia) hanya ingat pembangunan kereta (lebih dari) empat ratus (hingga) lima ratus kilometer, kita hanya membangun sebagiannya saja," ujarnya kepada wartawan, usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2016).

Terkait pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung sejauh 150 kilometer itu, ia menyebut bahwa Indonesia akan mendapat keuntungan banyak. Terutama mengingat proyek tersebut dibangun dengan kerjasama antara kedua negara, di mana saham Indonesia mencapai 60 persen.

"Tawaran kali ini oleh perusahaan kereta api Tiongkok kepada Indonesia, adalah yang terbaik sepanjang sejarah," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, harga yang disepakati antara Tiongkok dengan Indonesia, adalah 5,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS), sedangkan dengan pemerintah Iran mereka hanya mematok 2,7 miliar dollar AS.

Kereta cepat yang digunakan di Iran rencanannya akan menggunakan kereta dengan maksimal kecepatan 350 kikometer perjam, sedangkan di Indonesia hanya 300 kilometer per jam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini