TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini yang targetnya total Rp 103,4 triliun bakal menjadi pesaing berat bagi bank swasta untuk menggeber penyaluran kredit mikro. Meski begitu, sejumlah bank swasta yang menggarap segmen kredit mikro ini tetap yakin bisa mencuil pasar, kendati KUR menawarkan bunga rendah yakni 9% per tahun.
Dua bank swasta yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk mengaku bakal tetap gencar menyalurkan kredit mikro. Bank Danamon akan menggeber lagi kredit mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP). Sedangkan CIMB Niaga mengandalkan unit Mikro Laju.
CIMB Niaga, tahun ini membidik pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri. Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan kredit perbankan sekitar 12%–14%.
Untuk mencapai target tersebut, Chief of Micro Small Medium Enterprise Bank CIMB Niaga Sukarman Omar mengatakan, pihaknya akan fokus menggarap sejumlah model bisnis yang disesuaikan dengan keunggulan CIMB Niaga dalam bidang digital banking.
“Kami akan masuk pasar yang potensial sesuai dengan jaringan kantor CIMB Niaga di Indonesia,” ujar Sukarman, Rabu (9/3).
Target CIMB Niaga memang terbilang sangat optimistis, di tengah penurunan jaringan mikronya tahun 2015 lalu sebesar 50%. Terlebih, sebelumnya Direktur Keuangan CIMB Niaga, Wan Razly menyatakan bahwa pada tahun ini CIMB tidak akan menambah jaringan utamanya untuk bisnis mikro.
Sebagai informasi, pada 2015, bisnis mikro CIMB Niaga menyumbang 19% dari total kredit. Kala itu, penyaluran kredit mikro CIMB Niaga turun 2% dari tahun 2014. Hal ini beberapa diantaranya disebabkan oleh penurunan bisnis mikro finance sebesar 24% dan mikro linkage 11%.
Cabang susut
Sama seperti CIMB Niaga, Bank Danamon juga optimistis bisnis DSP akan bangkit tahun ini. Pada tahun 2015 lalu penyaluran kredit mikro DSP turun hingga 23% menjadi Rp 14,6 triliun. Tahun lalu DSP menyumbang 11% dari total bisnis mass market Bank Danamon.
Tentu bukan pekerjaan gampang. Apalagi, akhir tahun lalu jumlah cabang DSP tersisa 800 unit. Jumlah ini turun drastis dari tahun 2014 yang sebanyak 1.500 unit.
Namun, Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, Danamon telah menyiapkan sejumlah strategi agar DSP bangkit. Kata Vera, Bank Danamon akan melakukan reorganisasi sehingga tim DSP menjadi lebih fokus. “Kami juga melakukan perbaikan secara internal sehingga target bisa tumbuh positif bisa tercapai,” tutur Vera.
Bank Danamon juga akan meningkatkan pemasaran dengan sistem cross selling melalui berbagai produk, termasuk memaksimalkan peran anak usahanya.
Reporter: Galvan Yudistira