TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan April mendatang, harga Premium akan kembali turun. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menyebutkan bahwa penurunan tersebut, akan menyesuaikan harga minyak mentah.
"Kita melakukan beberapa exercise (latihan/simulasi) sekarang, dan akhir maret nanti kita kaan bicarakan dengan kemeneterian," ujarnya kepada wartawan, di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016).
Saat ini harga minyak mentah berkisar di sekitar 40-41 dollar Amerika Serikat (AS) perbarelnya. Pertamina masih harus menunggu perkembangan harga minyak hingga akhir bulan, sebelum menentukan besaran penurunan harga premium.
"Memang belakangan ini ada trend naikya, sampai sekarang empat puluh sampai empat puluh satu (dollar AS per barel), kita harapkan bila tidak ada yang terlalu drastis kita akan bisa menyesuaikan," ujarnya.
Dwi Soejltjipto mengaku belum bisa memastikan, apakah turunnya harga premium akan mengacu pada harga minyak 40 dollar AS per barel.
Penentuan harga menurut Dirut Pertamina dilakukan dengan menghitung fluktuasi harga tiga bulan sebelun penurunan, dan prediksi tiga bulan setelahnya.
"Kita sudah janji bukan cuma di titik terakhirnya, tapi di tiga bulan, tiga bulan yang lalu dan potensi ke depan seperti apa,tiga bulan lalu sempet turun rendah dan itu harus jadi kalkulasi kita," jelasnya.