TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PekerjaanUmum akhirnya memutuskan pemenang lelang atas ruas tol Serpong-Balaraja.
Konsesi jalan bebas hambatan sepanjang 31 kilometer (km) jatuh ke tangan konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) , PT Astratel Nusantara, PT Transindo Karya dan PT Sinar Usaha Mahitala. Mereka berhasil mengalahkan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
“Pengumuman lelang sudah, tinggal tanda tangan PPJT dan memulai pembangunan,” ujar Herry Trisaputra Zuna, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol KementerianPekerjaan Umum kepada Kontan, Rabu (23/3).
Pada awalnya yang menjadi penawar terendah adalah pihak Citra Marga Nusaphala Persada, namun karena konsorsium Sinarmas sebagai pemrakarsa, maka diberi kesempatan melakukan penyesuaian.
Semula, pada saat memasukkan dokumen lelang, tarif tol golongan I diminta Rp 1.500 per kilometer, akhirnya konsorsium BSDE bersedia menyesuaikan menjadi Rp 888 per kilometer.
Sesuai aturan pemrakarsa berhak melakukan penyesuaian harga.
Diperkirakan sekitar dua bulan lagi akan dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Herry menyakini proyek tol Serpong-Balaraja ini bisa segera dikerjakan karena lahannya sudah siap. Katanya, sudah ada sekitar 10 km. "Pembangunan 1 tahun sampai 1,5 tahun.
Rencana masuk ke bisnis jalan tol ini didasari keyakinan akan terjadinya kenaikan harga jual properti di kawasan Bumi Serpong Damai.
Bagi Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy & Services Sinarmas, suatu proyek bisa naik harga bukan karena akses, tetapi karena lokasi.
Dalam konsorsium proyek tersebut Sinarmas Land berharap bisa menjadi pemegang saham mayoritas.
Sayang, ia masih belum bisa merinci berapa persisnya porsi yang diincar. Ishak hanya mengatakan sebagai inisiator yang memiliki kepentingan pasti pihaknya berharap mengantongi mayoritas saham.
Nantinya perseoan juga berniat untuk sekaligus menjadi operator.
Reporter: RR Putri Werdiningsih