News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Kapal Dorong Proyek Listrik 35 Ribu MW Cepat Terealisasi

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Johnson W. Sutjipto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengusaha kapal yang tergabung dalam Indonesian National Shipowner Association (INSA) meminta kepada Pemerintah agar proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MegaWatt (MW) bisa cepat terealisasi.

Pasalnya, saat ini, banyak anggota dari INSA yang menggantungkan usahanya di penyewaan kapal tongkang pengangkut komoditas Batubara untuk energi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), banyak yang menganggur (Lay up) di Dermaga Sungai maupun Laut lantaran sepi order.

Ketua Umum INSA, Johnson W Sutjipto mengatakan,"Angkutan batubara, kita berharap proyek yang 35 ribu MW itu bisa segera berjalan walaupun kita tau banyak kendala disana sini," kata Johnson dalam keterangan persnya.

Johnson mengatakan, jika proyek pembangkit listrik yang tersebar di seluruh Indonesia itu berjalan, dia percaya bahwa hal itu akan kembali menggairahkan bisnis perkapalan, khususnya penyewaan kapal tongkang pengangkut komoditas.

Johnson mengungkapkan, masalah yang saat ini dihadapi oleh sebagian besar anggota INSA adalah sepinya pelayaran komoditas yang berimbas pada tidak produktifnya kapal-kapal milik anggota.

"Tentunya kita juga berpikir kawan-kawan (Pemilik) Tug and Boat (kapal tongkang) yang sudah banyak memarkirkan kapalnya (Lay up), itu juga bisa dibeikan kelonggaran dari perbankan-nya. Karena jika tidak kapal-kapal ini juga akan mengalami sesuatu yang tidak baik dan menjadi besi tua," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen INSA Lolok Sudjatmiko menambahkan, sektor angkutan komoditas berkontribusi hingga diatas 10 persen dari total angkutan menggunakan kapal. Dia pun mengungkap, saat ini terdapat 4000 unit kapal tongkang yang menjadi anggota INSA, dimana dari jumlah itu, sebagian besar saat ini hanya terbantu pengangkutan bahan galian jenis C seperti Batu Split dan pasir.

"Batubara ini kebutuhannya sangat besar. Kebutuhan PLN sendiri sampai sekarang ini kurang lebih 90 juta ton pertahun untuk PLTU. Kalau nanti 35 ribu MW itu bertahap eksisting, atau sudah eksisting 35 ribu MW semua, itu (Kebutuhan) batubara bisa mencapai 200 juta ton pertahun, dan itu bisa menolong teman-teman (Pemilik kapal) yang saat ini kapalnya lau up," jelasnya.

Maka itu, lanjut dia, INSA berharap Pemerintah bisa serius menyelesaikan pembangunan proyek listrik 35 ribu MW itu. "Kalau pengalaman dari 10 ribu MW itu dulu paling 50 persen tercapai. Kalau yang 10 ribu MW percepatan, itu lebih gila lagi, palig cuma 25 persen tercapai. Nah, sekarang ada lagi wacana 35 ribu MW, sampai sekarang 35 ribu MW belum ada efeknya apa-apa ke dunia pelayaran, tendernya belum," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini