TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Rupiah melanjutkan penguatan tiga hari di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg, Senin (11/4) di pasar spot rupiah berakhir ke Rp 13.134 per dollar AS atau menguat 0,08% dari pekan lalu Rp 13.144.
Penguatan mata uang Garuda juga terlihat pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Hari ini, kurs JISDOR rupiah berada di level 13.134 per dollar AS, menguat 0,2% dari sebelumnya 13.169 per dollar AS.
Menurut Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, kondisi internal yang sedang kondusif menjadi pendorong penguatan rupiah lanjutan. Salah satunya naiknya cadangan devisa RI.
Di samping itu, sentimen hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan lalu yang bernada dovish masih membebani laju dollar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.
"AS minim data pendukung hanya menanti pengumuman Fed, itu diprediksi belum memberikan sinyal hawkish,” jelas Faisyal.
Hari ini, dollar AS menyentuh level posisi terendah sejak 27 Oktober 2014 di hadapan yen Japan. Dollar jatuh ke level ¥ 107,63, sebelum akhirnya mampu naik ke ¥ 107,82.
Reporter Yudho Winarto
Editor Yudho Winarto