TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bagi calon nasabah kredit pemilikan rumah (KPR), bersiap-siaplah memilih tawaran promosi suku bunga kredit paling menarik dari perbankan.
Maklum, di era suku bunga murah, perbankan ingin menonjolkan tawaran kredit murah. Namun bagi nasabah lawas, sepertinya harus lebih bersabar menanti bunga KPR turun.
Untuk menyambut era suku bunga rendah, kelompok bank besar lebih mengandalkan penawaran bunga KPR satu digit melalui program khusus.
Sebut saja, PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) gencar menawarkan promo bunga KPR single digit (satu digit).
Direktur Konsumer Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pihaknya mengutamakan pemberian bunga KPR satu digit untuk debitur baru.
Bank milik pemerintah ini telah memangkas bunga KPR program promo sebesar 125 basis poin menjadi 8,5 persen fixed untuk lima tahun dari sebesar 9,75 persen fixed lima tahun.
"Bunga single digit ini untuk kredit yang diajukan mulai April 2016," katanya, Senin (11/4/2016).
Kata Hery, Bank Mandiri masih mengkaji untuk menurunkan suku bunga KPR secara umum, karena bank perlu penyesuaian secara bertahap pada penurunan biaya dana alias cost of fund. Saat ini, nasabah eksisting masih menerima bunga KPR yang lama.
Meski demikian, Bank Mandiri telah memangkas suku bunga kredit KPR untuk nasabah lama sebesar 25 bps. Tercermin dari tingkat suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk KPR sebesar 10,75 persen per Maret 2016, dibandingkan 11 persen per Februari 2016.
Direktur Konsumer dan Ritel BCA Henry Koenaifi menyatakan, pihaknya juga sedang mengkaji penurunan bunga untuk KPR.
Berdasar data SBDK, BCA belum menurunkan SBDK KPR dengan tingkat bunga 10,25 persen per Maret 2016. "Kami sedang menjajaki penurunan bunga KPR, nanti jika sudah fixed akan kami informasikan," terangnya.
BCA juga memberikan tawaran bunga single digit melalui program KPR yaitu bunga KPR 9,25 persen untuk fixed tiga tahun dan bunga 11 persen untuk cap selama dua tahun.
BCA juga menawarkan bunga 10 persen untuk fixed lima tahun. Sedangkan untuk bunga variabel (floating) enam bulanan sebesar 11,75 persen berlaku bagi nasabah eksisting.
Berpeluang terus turun
Tidak berbeda, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Imam Nugroho Soeko mengatakan, pihaknya sedang menimbang-nimbang penurunan suku bunga KPR lagi.
Bank spesialis kredit rumah ini masih melihat realisasi penurunan biaya dana alis cost of funds sampai dengan pertengahan bulan ini. Sebab, penurunan bunga deposito tidak bisa dilakukan bersamaan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate.
Per 1 April 2016 lalu, emiten dengan kode saham BBTN tersebut telah menurunkan suku bunga KPR sebesar 25 bps.
Menurut Imam, tim asset liabilities committee (ALCO) memprediksi terdapat potensi tambahan penurunan bunga sekitar 15 bps lagi. “Pertengahan Mei kami bisa putuskan,” ujar Imam.