TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT First Media Tbk (KBLV) melalui anak usahanya di bidang jaringan bioskop PT Cinemaxx Global Pacific, pada tahun ini bakal menambah 116 layar.
Wakil Presien Direktur KBLV Irwan Djaja mengatakan, bisnis bioskop di Tanah Ari masih dapat betumbuh besar, sebab kebutuhan bioskop mencapai 4.000 hingga 5.000 layar, akan tetapi saat ini baru sebanyak 1.100 layar.
"1.100 layar, dominan dimiliki oleh satu pihak yang hampir sebanyak 800 layar. Ini ada peluang dan bersinergi dengan aset properti grup," ujar Irwan, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Menurutnya, hingga akhir 2015 perseroan telah memiliki 74 layar di 10 beberapa daerah, dimana jumlah penontonnya terus mengalami peningkatan.
"Tahun ini, kami akan memiliki 190 layar di 35 lokasi yang ada di 26 kota," ucapnya.
Adapun biaya yang harus dikeluarkan perseroan dalam membangun satu layar, berkisar antara Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar, alhasil jika dikalkulasi dengan jumlah layar yang akan ditambah maka dana yang dibutuhkan Rp 232 miliar sampai Rp 348 miliar.
"Layar berbeda-beda angkanya, tergantung wilayah dan lokasinya, tapi kisarannya itu Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar per layar," katanya.