TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ekspor perikanan Indonesia lesu. Data terbaru yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, dari sejumlah subsektor hasil pertanian yang kinerjanya terpantau, ekspor subsektor perikanan budidaya terpantau turun drastis.
Data BPS, Senin (18/4/2016) menyebutkan, ekspor perikanan budidaya pada Januari-Maret 2016 tercatat hanya 35,02 juta dollar AS.
Angka ini turun 35 persen dibandingkan periode sama tahun 2015 yang sebesar 53,88 juta dollar AS.
Komoditas yang mengalami penurunan ekspor signifikan adalah mutiara hasil budidaya. Pada kuartal-I 2016 ekspor mutiara hasil budidaya tercatat hanya 101.000 dollar AS.
Angka ini anjlok 70,02 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 337.000 dollar AS.
Komoditas rumput laut dan ganggang lainnya juga mengalami penurunan ekspor cukup besar.
Pada Januari-Maret 2016 ekspor komoditas ini senilai 24,72 juta dollar AS. Angka ini merosot 41,32 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 42,13 juta dollar AS.
Adapun komoditas ikan hidup hasil budidaya juga menurun ekspornya sebesar 12,67 persen.
Pada Januari-Maret 2015, ekspor ikan hidup hasil budidaya tercatat sebesar 10,68 juta dollar AS. Sementara, pada kuartal-I 2016, hanya 9,32 juta dollar AS.
Di sisi lain, dua komoditas perikanan budidaya mengalami kenaikan ekspor, yakni udang dan ikan segar/dingin.
Pada Januari-Maret 2016, ekspor udang mencapai 818.000 dollar AS atau naik 14,24 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai 716.000 dollar AS.
Pada Januari-Maret 2016, ekspor ikan segar/dingin hasil budidaya tercatat senilai 51.000 dollar AS atau naik 258,46 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 14.000 dollar AS.
Penulis: Estu Suryowati