TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memandang pergerakan hari ini, Senin (18/4/2016), posisi rupiah masih berpeluang untuk lanjut terangkat.
Mengingat saat ini sentimen pasar yang membalut rupiah sedang positif.
Di pasar spot, Jumat (15/4/2016) posisi rupiah menguat tipis 0,02% ke level Rp 13.178 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.
Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia valuasi rupiah terbang 0,54% di level Rp 13.166 per dollar AS.
Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengatakan penguatan di akhir pekan lalu memang didukung oleh sajian data neraca perdagangan Indonesia Maret 2016 yang mencatatkan kenaikan ekspor sebesar 4,25%. Lalu tercatat terjadi kenaikan penjualan kendaraan bermotor dalam negeri.
Katalis positif dari dalam negeri ini akan jadi kekuatan bagi rupiah Senin (18/4/2016).
Selain tentunya datang dukungan dari faktor eksternal.
Sinyal positif dari pertemuan di Doha, Qatar di mana 16 produsen minyak yang bergabung siap menahan produksi pada level Januari 2016 lalu hingga nanti Oktober 2016 mendatang akan mengangkat harga minyak dunia.
“Sebagai mata uang berbasis komoditas, ini jadi pendorong rupiah,” ujar Andri.
Belum lagi, sajian data ekonomi China akhir pekan lalu juga positif. Hal ini menguntungkan posisi mata uang Asia lainnya termasuk rupiah.
Apalagi indikator ekonomi AS negatif dan semakin mengempiskan index USD.
Tercatat setelah inflasi AS yang buruk, kini data Prelim UoM sentimen konsumen AS Maret 2016 pun merosot dari 91,0 ke level 89,7. sejalan dengan Prelim UoM ekspektasi inflasi yang stagnan di level 2,7%.
"Jalan rupiah untuk unggul sangat mulus," tutur Andri.
Penulis: Namira Daufina